WEB BLOG
this site the web

Jilbab dan karir

Tentara dan jilbanya







Pake Jilbab Tidak Menghalangi Prestasi

atlet-lari.jpg

gembira.jpg

lompat-tinggi.jpg

pemanasan.jpg

start.jpg

from : http://infosyiah.wordpress.com/2007/08/14/pake-jilbab-tidak-menghalangi-prestasi/


Jilbab Bukan Rintangan Bagi Wanita Muslim untuk Berprestasi

LUAPKAN KEGEMBIRAAN:
Atlet Bahrain Ruqaya Al Ghasara
meluapkan kegembiraannya setelah menjadi yang tercepat dalam final lari 200
meter putri di Asian Games, Senin waktu setempat.


DOHA-MIOL: Tampil sebagai juara nomor lari 200 meter putri di Asian Games dengan mengenakan jilbab terbukti bukan jadi penghalang bagi wanita Muslim untuk mewujudkan impian dalam olah raga, kata juara Ruqaya Al Ghasara, Senin.

Atlet berusia 24 tahun itu memakai jilbab dan hal itu masih memungkinkannya mengungguli lawannya dan merebut medali emas bagi Bahrain.

“Saya ingin mengatakan bahwa saya amat berterimakasih menjadi seorang Muslim, itu merupakan rahmat,” kata mahasiswi manajemen olah raga itu.

“Memakai pakaian konservatif memberikan dorongan terhadap saya. Menggunakan jilbab membuktikan bahwa wanita Muslim tidak menghadapi rintangan dan malah mendorong mereka untuk ambil bagian dalam olahraga. Ini kemenangan bagi semua wanita Muslim.”

Al Ghasara mengatakan, pelatihnya asal Tunisia Nooruddin Tajin memahami budayanya.

“Dia pelatih papan atas, tapi dia juga pelatih Islam Arab yang mengerti tradisi Muslim,” katanya.

Otoritas olah raga Bahrain membuat program ambisius untuk menjadikan negara Teluk kaya minyak itu sebagai kekuatan internasional dalam atletik dengan merekrut banyak pelari Afrika untuk berlomba di bawah bendera mereka.

Al Ghasara, satu-satunya peraih medali emas dari lima juara Bahrain yang tampil di Doha, adalah produk dari proyek lain dan ditemukan pada 2000 oleh tim pencari bakat dari Komite Olimpiade Bahrain.

Desember tahun lalu, dia mengukir sejarah ketika memenangi heat 100m untuk menjadi wanita pertama yang memenangi lomba di pesta olahraga Asia Barat yang sebelumnya khusus untuk pria.

Tahun ini dia berlatih di Afrika Selatan, Bahrain, dan Qatar dan mungkin akan meraih lebih banyak medali di Doha seandainya tidak melakukan kesalahan star dalam final 100 meter untuk akhirnya berada di posisi ketiga.

“Saya juga mengalami infeksi telinga yang masih dalam perawatan, dan masih mengganggu saya saat lomba,” katanya.

Sementara catatan waktu kemenangannya 23,19 detik, Senin, masih dibawah waktu terbaik dunianya tahun ini 22,00 detik dan Al Ghasara berambisi besar untuk turun dalam kejuaraan dunia mendatang.

“Saya berharap merebut medali emas pada kejuaraan dunia di Osaka,” katanya. (Ant/OL-03)



0 komentar:

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies